Dalam rangka mempersiapkan relawan yang tanggap, tangguh, dan trengginas, tim SAR Hidayatullah Jawa Timur telah sukses menyelenggarakan kegiatan tahunan berupa kegiatan rihlah jasadiyah pendakian gunung. Ajang petualangan ini berlangsung pada tanggal 26-27 Agustus 2023, yang ikuti oleh 32 peserta yang penuh semangat. Tujuan ekspedisi tahun ini tertuju pada Gunung Penanggungan, yang memiliki ketinggian sekitar 1.653 meter di atas permukaan laut, yang terletak di perbatasan Mojokerto dan Pasuruan.
Pendakian menuju puncak Pawitra dapat di lakukan melalui beberapa jalur. Pada petualangan kali ini, Tim SAR Hidayatullah Jawa Timur mengambil jalur Jolotundo yang berlokasi di Desa Seloliman, kecamatan Trawas, sebelah barat Gunung Penanggungan sebagai titik awal pendakian.
Tepat pukul 13:20 wib, ekspedisi di mulai dari jalur jolotundo yang dikenal memiliki sejumlah situs candi bersejarah, seperti candi bayi, candi putri, candi pura, dan candi gentong. Pada petualangan kali ini, Tim SAR Hidayatullah ingin memberikan kesan lain kepada peserta. Bukan hanya mengenai tantangan fisik, tetapi juga mengajak pada peserta untuk mengenal dan meresapi sejarah dan kebudayaan yang terdapat di sepanjang perjalanan. Menjelang gelap, peserta di ajak untuk menginap di Goa Gerdu Watu, untuk beristirahat dan menciptakan momen kebersamaan melalui aktivitas sholat berjamaah, tausiah, dan serta kegiatan lain untuk memenuhi kebutuhan fisik mereka.
Tepat pukul 03.00 wib setelah beristirahat dan mengumpulkan tenaga, serta melakukan sholat malam, peserta kembali di ajak untuk melanjutkan perjalanan dengan penuh semangat menuju puncak Pawitra. Lebih kurang satu jam perjalanan di tempuh, dan semua rombongan telah berhasil mencapai puncak Pawitra dengan penuh kegembiraan dan kebahagiaan. Sebagai wujud syukur atas kesempatan dan kekuatan yang diberikan Allah SWT, di puncak Pawitra rombongan mengumandangkan adzan dan melakukan sholat shubuh secara berjamaah.
Tri Hari Setyawan, S.Sos.I, Ketua SAR Hidayatullah Jawa Timur, mengungkapkan bahwa kegiatan tahunan ini bertujuan untuk menyiapkan relawan yang siap tampil ketika masyarakat membutuhkan bantuan, terutama dalam situasi bencana. Pemilihan jalur pendakian yang jarang di lewati memberikan keuntungan dalam memantau peserta dan menciptakan suasana kondusif.
Sedangkan menurut Wahyu Prasetyo salah satu peserta menuturkan, pendakian kali ini memberikan pengalaman luar biasa. Meskipun ia telah melakukan beberapa kali pendakian gunung sebelumnya, kegiatan ini bersama tim SAR Hidayatullah memberikan pengalaman yang unik dan berkesan. Dari awal hingga akhir, ekspedisi ini telah membuktikan konsep “Tadabbur alam”, di mana peserta tidak hanya menguji fisik mereka, tetapi juga di ajak untuk merenungi eksistensi sebagai makhluk-Nya. Semoga kedepanya Tim SAR Hidayatullah selalu menjadi lebih baik dalam pelayanan kepada umat khusunya dalam kebencanaan.
Dengan ekspedisi Gunung Penanggungan yang penuh makna ini, tim SAR Hidayatullah Jawa Timur telah menorehkan catatan prestasi dalam mempersiapkan relawan yang siap menghadapi tantangan dan menebarkan manfaat bagi masyarakat.