Pelaksanaan Diklat Dasar (Diklatsar) SAR Hidayatullah 2025 yang digelar di Kampus Tursina, STAI Luqman Al Hakim, Mojokerto, kini telah memasuki hari ketiga. Kegiatan yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan dasar dalam bidang pencarian dan penyelamatan (SAR).
Pada hari ketiga, pelatihan semakin intensif dengan kehadiran pemateri dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Jawa Timur. Materi yang disampaikan mencakup teknik pencarian dan penyelamatan, pengenalan peralatan SAR, hingga manajemen operasi darurat. Tak hanya itu, peserta juga diajak untuk langsung mempraktikkan simulasi penanganan bencana di lapangan.
“Pelatihan ini dirancang untuk membekali para relawan dengan keterampilan dasar yang sangat diperlukan saat menghadapi situasi darurat. Kami berharap ilmu yang diperoleh di sini dapat diaplikasikan secara nyata di lapangan,” ujar salah satu pemateri dari BASARNAS Jawa Timur.
Peserta terlihat sangat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan, terutama saat praktik penggunaan peralatan SAR dan simulasi penanganan bencana. Pendekatan interaktif yang dilakukan oleh tim BASARNAS memberikan pengalaman belajar yang mendalam bagi para peserta.
Diklatsar SAR Hidayatullah 2025 ini menjadi salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kapasitas relawan dalam menghadapi tantangan bencana alam yang kerap melanda Indonesia. Dengan melibatkan BASARNAS sebagai mitra strategis, kegiatan ini diharapkan mampu mencetak relawan yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga sigap dan terampil dalam menjalankan misi kemanusiaan.
Rangkaian pelatihan akan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Pada hari terakhir, peserta dijadwalkan mengikuti simulasi besar-besaran sebagai bentuk evaluasi atas materi yang telah dipelajari selama pelatihan. Simulasi ini dirancang menyerupai kondisi nyata sehingga dapat menguji kesiapan dan kemampuan para peserta secara keseluruhan.
Dengan semangat tinggi yang ditunjukkan oleh para peserta, Diklatsar SAR Hidayatullah 2025 diharapkan mampu melahirkan generasi relawan yang berdedikasi tinggi dalam membantu masyarakat di tengah situasi darurat. Kegiatan ini juga menjadi kontribusi nyata dalam mendukung kesiapsiagaan bencana di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur.