SAR Hidayatullah Jawa Timur kembali diberi kepercayaan untuk sharing ilmu dan unjuk skill kebencanaan diisela padatnya jadwal kegiatan Jambore SAKO Hidayatullah SMP SMA Putri IIBS Malang di Bumu Perkemahan Cobanrondo, Malang.(18/3/22)
Jum’at pagi itu terasa sangat berbeda bagi pengurus SAR Hidayatullah Jawa Timur. Pasalnya dihari penuh berkah tersebut pengurus SAR Hidayatullah Jawa Timur berada di Cobanrondo Malang. Kehadirannya tidak hanya sekedar untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana penuh kedamaian yang disajikan oleh alam di salah satu tempat wisata populer tersebut.
Walau mereka memakai seragam lengkap dan peralatan tempurnya, Keberadaan team SARHID Jatim bukan pula karena ada bencana. Akan tetapi di pagi yang cerah tersebut team SARHID Jatim memenuhi undangan dari panitia Jambore SAKO Hidayatullah SMP SMA Ar Rohmah Putri IIBS Malang. Secara khusus panitia meminta SARHID Jatim untuk mengisis materi tentang SAR khususnya mitigasi dan skill kebencanaan lainnya.
Menjadi sebuah kesyukuran, Rohishul Wahib selaku pembina SAR Hidayatullah turut membersamai dalam giat tersebut. Dalam sambutannya laki laki murah senyum tersebut menyampaikan terkait urgensi kesiapsiagaan bencana. Menurutnya, lebih baik kita tahu ilmunya lebih dulu daripada merasakan dulu baru cari ilmunya.
“Kali ini kita belajar mitigasi bencana dan simulasi. Perlu diketahui bahwa setiap bahaya itu bisa terjadi dimana saja dan kapan saja tapi tidak semua bahaya akan menjadi bencana kalau kita tahu ilmunya dan bisa mengatasinya”. Tuturnya.
Kegiatan ini pun sejalan dengan salah satu program SAR Hidayatullah sendiri yaitu program “SIGAB” Sekolah Indonesia Tanggap Tangguh Aman Bencana. SIGAB merupakan sebuah program edukasi kebencanaan sebagai upaya membangun kesiapsiagaan seluruh lapisan masyarakat terhadap bencana. Program SIGAB sendiri sudah dijalankan team SARHID Jatim di beberapa daerah di Jawa Timur seperti Madiun, Malang, Surabaya dan lain-lain.
Selama mengikuti kegiatan SIGAB, seluruh peserta Jambore nampak sangat antusias. Team SARHID Jatim menyampaikan materi tentang kebencanaan khususnya gempa dan kebakaran. Selain itu materi tentang teori pembentukan api dan teknik memadamkan api, baik dengan APAR maupun teknik klasik dengan karung Goni yang sudah dibasahi air juga menjadi penyempurnanya.
Umar salah satu instruktur SARHID Jatim menyampaikan bahwa materi-materi ini sangat penting. Apalagi selain materi teori para peserta diajak juga untuk langsung praktek dan simulasi . Laki laki asli Bojonegoro itu juga mengingatkan bahwa Indonesia merupakan wilayah Ring of Fire sehingga sangat sering terjadi bencana. Khususnya di Jawa Timur salah satunya adalah Kabupaten Malang yang sangat sering terjadi gempa meski tidak besar tapi perlu menjadi kewaspadaan bagi seluruh masyarakat khususnya para santri.
“Ilmu ini sangat penting mengingat Indonesia termasuk dalam wilayah Ring of Fire yang menjadikannya sering terjadi bencana”. Ujarnya.
Umar juga menyampaikan terkait dengan rumus segitiga api yaitu komponen-komponen pembentuk api. Harapanya dengan mengetahui komponen dan teori api akan semakin memudahkan dan menambah pengetahuan para peserta dalam memadamkan api.
Aliya Sri, salah satu peserta mengatakan bahwa kegiatan SIGAB ini sangat menarik dan bisa membekali diri ketika bencana terjadi. Siswa kelas VII tersebut mengungkapkan kebanggaannya karena bisa memadamkan api meski hanya simulasi.
“Keren banget, seneng banget bisa memadamkan api meski awalnya takut tapi ternyata memadamkan api itu mudah kalau tahu caranya”. Ungkapnya.
Kegiatan dengan tema “Be Bold (Blaze Your Own Light in the Darkness) tersebut diikuti oleh kurang lebih 600 peserta SMP SMA Ar Rohmah Putri IIBS Malang. By: Sang Pejuang