SURABAYA (www.sarhidjatim.com) – SAR (Search and Rescue) Hidayatullah Jawa Timur bekali mahasantri program tahfidz Al Qur’an Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya dengan kemampuan dasar SAR. (29/11/20).
Ahad pagi 29 November 2020 menjadi hari yang spesial bagi mahasantri tahfidz Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya. Pasalnya di pagi tersebut kegiatan jasadiyah rutin diisi oleh team (Search and Rescue) SAR Hidayatullah Jawa Timur. Tentunya materi yang akan mereka dapatkan tidak sama dengan pekan pekan sebelumnya. Kalau pekan pekan sebelumnya mereka hanya murni jasadiyah, baik itu lari, senam, dan ketangkasan. Tapi ahad pagi kali ini mereka juga menadapatkan tambahan ilmu tentang SAR dasar seperti Survival dan MFR dari team SARHID JATIM.
Nur Huda, selaku pengasuh mahasantri tahfidz Pondok Pesantren Hidayatullah menyampaikan bahwa pihaknya sengaja mengundang team SAR (Search and Rescue) Hidayatullah Jawa Timur untuk memberikan materi materi dasar tentang SAR. Hal ini dimaksudkan agar semua mahasantri program tahfidz mempunyai pemahaman tentang skill dasar SAR.
“Sengaja kami hadirkan team khusus dari SARHID JATIM untuk memberikan materi SAR kepada mahasantri tahfidz ini. Harapannya agar bisa memberikan pemahaman dan penguasaan skill dasar tentang dunia SAR”, ujarnya.
Huda menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi sesuatu yang sangat penting karena biasanya paketan program tahfidz itu harus memiliki jasadiyah yang baik. Jadi selain ditarget hafalan tuntas 30 juz mahasantri program tahfidz Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya juga diharapkan mempunyai jasadiyah yang kuat dan tahan banting. Dimana salah satu kegiatan jasadiyahnya adalah pendakian gunung. Sehingga keterampilan tentang SAR, survival dan MFR sangat mereka butuhkan ketika melakukan kegiatan nantinya.
“Ya materi MFR dan Survival yang disampaikan oleh team SARHID JATIM ini sangat berguna sekali bagi mahasantri disini. Karena selain harus menghafal 30 juz mereka juga di tuntut memiliki fisik yang kuat yang salah satu bentuk latihannya adalah pendakian gunung. Sehingga materi dan skill SAR ini sangat penting untuk mereka kuasai” Tambahnya.
Sementara itu Alim Puspianto selaku ketua SAR Hidayatullah Jawa Timur turun langsung sebagai pemateri. Dalam penyampaiannya dia menyampaikan bahwa materi yang team SARHID JATIM berikan ini adalah materi dasar. Selain memberikan materi pengenalan SAR, Alim juga menyampaikan materi tentang MFR dan Survival.
“Yang kita sampaikan ini masih tergolong pengenalan saja. Tentu materi SAR dasar kita berikan ditambah dengan materi MFR dan Survival”. Tuturnya.
Pada pagi yang cerah tersebut alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim (STAIL) Surabaya tersebut mengajak para mahasantri tahfidz untuk praktek salah satu teknik survival yaitu membuat api dengan fire starter. Dia juga menjelaskan bahwa teknik membuat api dengan fire starter ini sangat diperlukan dalam kondisi darurat seperti saat pendakian dengan cuaca buruk (semisal saat turun hujan). Dia juga menjalaskan bahwa alat fire starter tersebut sangat tahan air dan kuat. Bahkan ketika direndam di air dalam waktu yang lama, fire starter ini terbukti ampuh dan bisa digunakan dengan baik.
“Keahlian fire making dengan fire starter ini sangat bermanfaat sekali terutama disaat cuaca dan kondisi kurang bersahabat. Kelebihan alat fire starter ini adalah tahan air, bahkan tahan saat terendam air” tambahnya.
Menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh peserta karena malam sebelumnya hujan sangat deras. Hal tersebut menjadikan bahan bahan yang mau dijadikan sebagai bahan bakar membuat api basah semua. Mereka harus kerja ekstra dalam menyalakan api dengan teknik fire starter tersebut.
Selaku Ketua SARHID JATIM, Alim sangat berharap mahasantri tahfidz Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya tidak hanya mendapat materi SAR dasar saja, akan tetapi kedepan bisa ikut DIKLAT DASAR SARHID. Sehingga ketika ada bencana mereka bisa ikut beramal sholeh turun ke daerah bencana sebagai relawan. *Sang Pejuang