SAR Hidayatullah kembali merilis laporan harian penanganan bencana banjir besar yang melanda wilayah Sumatera, khususnya Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Laporan ini disusun dari Posko Tanggap Darurat Bencana (TDB) pada pukul 22.00 WIB sebagai bentuk monitoring menyeluruh terhadap situasi lapangan, mobilisasi relawan, serta kebutuhan mendesak.
![]()
Koordinator Lapangan Tafdhil Umam melaporkan bahwa situasi bencana masih pada status siaga tinggi. Sejumlah wilayah tetap terisolasi, akses terbatas, dan distribusi logistik belum merata. Hujan dengan intensitas sedang masih terjadi dan berpotensi memperlambat operasi penyelamatan.
Di Sumatera Utara, 18 kabupaten/kota terdampak dengan 85.591 pengungsi. 90 korban ditemukan di Tapanuli Tengah. Akses Tarutung–Tapteng masih tidak dapat dilalui.
Di Aceh, seluruh kabupaten/kota terdampak dengan 277 korban meninggal dunia. Beberapa wilayah masih tanpa listrik dan komunikasi.
Sementara di Sumatera Barat, tercatat 776 korban meninggal, 564 hilang, dan 2.600 luka-luka. Pasar belum beroperasi dan air bersih sangat terbatas.
Tim SAR Hidayatullah melakukan evakuasi, pembukaan akses jalan, pembersihan fasilitas pesantren, serta distribusi makanan cepat saji. Tim juga membantu operasi pencarian di KM 15 Kalangan bersama Basarnas dan menemukan 3 korban meninggal.
Kendala utama di lapangan meliputi keterbatasan air minum, sembako, BBM, listrik, serta sinyal komunikasi. Kebutuhan mendesak mencakup air bersih, genset, selimut, makanan cepat saji, hygiene kit, dan perlengkapan operasional relawan.
SAR Hidayatullah mengoperasikan 8 posko aktif di Sumut, Aceh, dan Sumbar dengan rencana fokus 72 jam ke depan: penambahan relawan, penguatan logistik, dan penjangkauan desa terisolasi.
Kontak Koordinasi:
Tafdhil Umam: 0812-3501-1187
Murdianto: 0813-4063-3755