Home » Artikel » Tips Ketika Tersesat Saat Mendaki Gunung

Tips Ketika Tersesat Saat Mendaki Gunung

by admin
0 comment

Assalamu’alaikum sahabat pendaki..!

Mbah MinSAR balik lagi dengan membawa kabar gembira dari Gunung Slamet. Jadi ceritanya ada seorang pendaki bernama Naomi Daviola (17) yang hilang di Gunung Slamet dan berhasil ditemukan selamat setelah berpetualang lebih lama dari yang dia harapkan—selama tiga hari, tepatnya!

Naomi, yang dikabarkan hilang saat turun dari puncak Gunung Slamet pada Ahad (6/10) berhasil ditemukan oleh teman-teman Mbah MinSAR pada hari Selasa (8/10), meskipun terlihat lelah—siapa yang tidak lelah setelah berhari-hari berteman dengan pepohonan dan semak-semak, kan? Nah, peristiwa ini mengingatkan kita betapa pentingnya kesiapan mental, fisik, serta pengetahuan tentang cara bertahan hidup saat tersesat di gunung. Jadi, mari kita bahas beberapa tips jitu dari Mbah MinSAR untuk menghadapi situasi tersesat di gunung.

 

  1. Tetap Tenang dan Jangan Panik

Ketika menyadari bahwa Anda sudah kebablasan, hal terpenting adalah tidak panik. Ketenangan adalah kunci! Panik hanya akan membuat napas Anda lebih cepat daripada pelari maraton. Ambil napas dalam-dalam dan fokus pada solusi.

 

  1. Berhenti di Tempat Aman dan Coba Orientasi Ulang

Kalau sudah merasa tersesat, langkah pertama adalah cari tempat yang aman. Setelah itu, keluarkan kompas, peta, atau GPS. Kalau nggak punya, ya sudah, cobalah perhatikan tanda-tanda alam—misalnya aliran air atau arah matahari. Siapa tahu Anda bisa jadi duta navigasi alam!

 

  1. Buat Tanda atau Penanda Posisi

Nah, ini dia! Saat Anda memutuskan untuk bergerak, tinggalkan tanda-tanda yang bisa dikenali seperti tumpukan batu, ranting, atau jejak yang jelas. Atau buat tulisan “Mbah MinSAR lewat sini!”. Jangan sampai tim SAR kesulitan menemukan Anda.

 

  1. Hemat Energi dan Air

Di situasi tersesat, menghemat energi itu penting, layaknya menabung untuk beli rumah. Hindari aktivitas berlebihan yang bisa menguras energi dan air dengan cepat. Jika memungkinkan, cari sumber air yang aman untuk diminum.

 

  1. Gunakan Alat Komunikasi atau Sinyal Darurat

Kalau Anda membawa ponsel, cobalah cari sinyal. Kirimkan pesan singkat dan bilang, “Tersesat di sini, tolong kirimkan kopi!” Atau gunakan cermin, peluit, atau asap sebagai sinyal darurat.

 

  1. Tetap di Tempat

Jika bingung mau ke mana, saran Mbah MinSAR lebih baik tetap di tempat dan tunggu bantuan. Bergerak tanpa tujuan hanya akan memperbesar area pencarian, sama seperti cari tempat parkir di mall yang penuh. Seperti yang dilakukan Naomi, ia tetap di tempat yang aman dan membuat tanda-tanda. Hebat, kan?

 

Pelajaran Berharga dari Kisah Naomi

Foto: Dok. Basarnas Cilacap

Naomi Daviola menjadi contoh nyata bagaimana pentingnya ketenangan, strategi, dan kemampuan bertahan dalam situasi tersesat. Selama tersesat di Gunung Slamet, ia mencoba tetap berada di tempat yang aman dan menjaga energinya. Setelah dinyatakan hilang selama tiga hari, Naomi akhirnya ditemukan dalam keadaan sehat oleh tim SAR berkat komunikasi yang baik dan tanda-tanda yang ia tinggalkan di sepanjang jalur.

 

Keberhasilan operasi pencarian ini juga menjadi pengingat pentingnya kerjasama antara pendaki, tim SAR, dan pemahaman atas teknik bertahan hidup di alam bebas. Peristiwa yang dialami Naomi mengajarkan kita betapa pentingnya mempersiapkan diri sebelum mendaki gunung, termasuk membawa peralatan darurat, mempelajari jalur pendakian, serta selalu bersama kelompok atau teman pendaki.

 

Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi para pendaki lain agar lebih waspada dan siap menghadapi situasi yang tak terduga saat berada di alam bebas. Ingat, keselamatan adalah hal utama dalam setiap perjalanan pendakian. Dan jangan lupa, jangan terlalu asyik selfie sampai lupa jalan pulang! Selamat berpetualang, sahabat pendaki Mbah MinSAR!

-MbahMinSAR/aka-

You may also like

Leave a Comment