SAR Hidayatullah Jawa Timur sukses menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Muswil) pada hari Jum’at, 28 November 2025 di Surabaya. Acara ini dihadiri pimpinan wilayah, perwakilan daerah, instruktur, dan para relawan senior dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Muswil tahun ini mengangkat tema “Menguatkan Profesionalisme, Memperluas Manfaat, dan Menyiapkan Relawan Tangguh untuk Tantangan Kebencanaan Masa Depan.” Selain melakukan evaluasi program kerja, forum ini menjadi momentum penting untuk merumuskan kebijakan strategis serta memperkuat koordinasi antarwilayah menghadapi meningkatnya ancaman bencana di Indonesia.
![]()
Alhamdulillah setelah melalui proses musyawarah yang berjalan khidmat, akhirnya diputuskanlah susunan pengurus sebagai berikut:
Struktur Pengurus SAR Hidayatullah Jawa Timur 2025–2030
- Ketua : Umar Solahudin, S.Pd.I
- Wakil Ketua : Alim Puspianto, M.Kom.I
- Sekretaris : Mamik Hidayat, ST
- Bendahara : Tri Hari S, S.Sos.I
Forum Muswil berharap struktur kepengurusan baru ini mampu memperkuat peran SAR Hidayatullah di Jawa Timur, meningkatkan kapasitas relawan, serta memperluas jejaring kolaborasi dalam kegiatan kemanusiaan.
Dalam rangkaian sesi diskusi, kajian tentang tantangan dunia SAR menjadi pembahasan menarik. Perubahan iklim, peningkatan bencana hidrometeorologi, urbanisasi, serta dinamika sosial menjadi faktor yang menuntut adaptasi cepat dan peningkatan kapasitas relawan.
“Relawan SAR masa kini harus adaptif, terampil dalam penggunaan teknologi, dan paham analisis risiko. Tantangan bencana ke depan tidak bisa kita hadapi hanya dengan semangat, tetapi harus ditopang keahlian dan profesionalitas,” ujar Ust Rohis selaku Pembina SARHID JATIM.
Muswil juga menyoroti berbagai bencana yang sedang terjadi di Indonesia. Mulai dari Sumatra yang sedang dilanda banjri bandang, Jawa Tengah diterpa tanah longsor dan khususnya di Jawa Timur yaitu erupsi Gunung Semeru. Dimana beberapa pekan kemarin team SARHID JATIM turun langsung memberikan pertolongan dan membagikan berbagai bahan bantuan kepada masyarakat terdampak.
Forum MUSWIL juga menyinggung potensi bencana lain seperti cuaca ekstrem, gempa bumi, dan tanah longsor yang diprediksi meningkat. Hal ini menegaskan perlunya peningkatan kesiapsiagaan, peralatan yang memadai, dan pelatihan rutin bagi seluruh relawan.
Sebagai penutup, Muswil menegaskan kembali komitmen SAR Hidayatullah Jawa Timur untuk selalu hadir “Tanpa Tapi Tanpa Nanti” dalam upaya penyelamatan, mitigasi, dan bantuan kemanusiaan di mana pun dibutuhkan. Dengan terbentuknya pengurus baru periode 2025–2030, diharapkan organisasi semakin solid, profesional, dan responsif terhadap berbagai keadaan darurat di masa yang akan datang.
Acara ditutup dengan pembacaan rekomendasi wilayah serta doa bersama untuk keselamatan seluruh relawan dalam menjalankan tugas kemanusiaan. (Sang Pejuang)